HUBUNGAN PERAN PEER EDUCATOR PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA (PIK-R) DENGAN PERUBAHAN PERILAKU KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

  • Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Studi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) FakultasKesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya
  • dep.biostatistik FKM.Uniar
  • dep.pendidikan kesehatan dan ilmu prilkau FKM.Unair

Abstract

Introduction: Adolescent is a period of transition that must be passed all childhood to adulthood. Many things happen in this phase, adolescents who successfully passed the transition phase will determine the success undergo adult stage. This study focuses on one issue, namely the adolescentreproductive health triad as adolescent sexuality, premarital sexual behavior resulting in the risk of unwanted pregnancy. Causes of adolescent premarital sex because of the lack of knowledge of adolescent reproductive health in SMAN 1 Arjasa (79.6%).Taboo of sex education to students area needs communication, information, and education with true, appropriate, and effective that peer educator with simultaneous for the studens area and important to reproduction health information, early marriage and risk it, premarital sexual and risk it for communication, information, and education in integral to tackling early marriage happened. Purpose: The purpose of this study was to analyze the relationship of peer educatorsrole Youth Information and Counseling Center to behavior change of adolescent reproductive health. Methods: This study was an experimental study, the type of study design pre experiment one group pretest posttest design. Technique sampling is total sampling. The population in this study were 622 students with a sample of 208 students in secondclass SMAN 1 Arjasa. Results: Data analysis was performed using Wilcoxon signed rank test test with significance level of p ˂ α = 0:05. Results from this study is p value of 0.010 with α = 0.05%, and p value of 0.000 with α = 0.05%. The meaning of there are relationship of peer educators role Youth Information and Counseling Center to behavior change of adolescent reproductive health. Discussion : knowledge and adolescent after be done health education by peer educator happen to increase of knowledge and adolescent attitude about reproduction health become good. Conclusions: knowledge, attitudes, and behavior effected to peer educator.

Keywords:  Peer Educator, PIK-R, behavior change, adolescent reproductive         health

References

Academia Edu, (2015). Sistem Reproduksi. http://www.academia.edu/486 3104/SISTEM_REPRODUK SI (sitasi 17 Februari 2015).

Alimul, H., A.Aziz., (2010). Metode Penelitian Paradigma Kuantitatif. Jakarta : Salemba Medika, hlm 5-58.

Amelia, C. R., (2014). Pendidikan Sebaya Meningkatkan Pengetahuan Sindrom Pramenstruasi pada Remaja,

Jurnal Kedokteran Brawijaya. Vol. 28, No. 2 Agustus 2014: 152-154.

Arma AJ., (2007) Pengaruh Perubahan Sosial terhadap Perilaku Seks Remaja dan Pengetahuan Kespro sebagai Altenatif Penangkalnya,Tinjauan Pustaka,Departemen Kependudukan dan Biostatistika Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara .http://repository.usu.ac

.id/bitstream/123456789/193 20/1/ikm-des2007- 11%20%281%29.pdf (sitasi 17 Februari 2015).

Azwar S., (2011). Sikap Manusia

Teori dan Pengukurannya

Edisi ke-2. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

Bayisenge, J., (2010). Early marriage as a Barrier to Girl’s

Education: A Developmental Challenge in Africa, In C. Ikekeonwu, ed. 2010, Girl-Child Education in Africa, Nigeria: Catholic Institute for Development, Justice and Peace (CIDJAP) Press. http://www.ifuw.org/fuwa/do

cs/Early-marriage.pdf (sitasi 1 Oktober 2013).

BKKBN, (2013). GenRe : Generasi Berencana. Surabaya : Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim, hlm 2-20.

BKKBN, (2009). Buku Penyuluhan Bina Keluarga Remaja (BKR), Pegangan Kader tentang Pembinaan Anak Remaja. Jakarta : Direktorat Pengembangan Ketahanan Keluarga Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, hlm 1-16.

BKKBN, (2011). Kajian Profil Penduduk Remaja (10-24 Tahun).Pusat Penelitian dan Pengembangan Kependudukan. www.bkkbn.g o.id/litbang/pusdu/hasil%20p enelitian/karakteristik%20de mografis/2011/kajian%20prof il%20penduduk%20remaja% 20%2810%20- %2024%20tahun%29.pdf (sitasi 3 April 2015).

BKKBN, (2009). Panduan Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja). Jakarta : Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi, hlm 19-71.

BKKBN, (2010). Pendewasaan Usia Perkawinan, Hak-Hak Reproduksi bagi Remaja Indonesia. Jakarta : Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi, hlm 19-26.

BKKBN, (2012). Pedoman Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja dan Mahasiswa (PIK R/M).

Jakarta : Direktorat Bina Ketahanan Remaja, hlm 1-50.

BKKBN, (2013). Kurikulum Diklat Teknis Pengelolaan PIK Remaja/Mahasiswa Bagi Pengelola, Pendidik Sebaya, dan Konselor Sebaya PIK Remaja/Mahasiswa. Jakarta : BKKBN, hlm 227-236.

Damayanti I., (2012). Gambaran Pengetahuan Remaja Putri tentang Dampak Pernikahan Dini pada Kesehatan Reproduksi Siswa Kelas XI di SMK Batik 2 Surakarta. KTI. Program Studi Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta. http://digilib.stikeskusumahus ada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl- iradamayan-33-1-iradama- i.pdf (sitasi 17 Februari 2015).

Glanz K., Barbara K., Rimer K.,

Viswanath, (2008). Health

Behavior and Health

Education : Theory,

Research, and Practice.4th

Edition. United States of

America, p 410-416.

Handayani, (2014). Faktor-Faktor

yang Berhubungan dengan

Pernikahan Usia Dini pada

Remaja Putri di Kecamatan

Tambusai Utara Kabupaten

Rokan Hulu. Artikel.

https://www.academia.edu/81 06950/Artikel_Eka_Yuli_Ha ndayani (sitasi 29 September 2014).

Haris S.A., (2011). Hubungan Antara Keharmonisan Keluarga dan Konformitas Teman Sebaya dengan Kenakalan Remaja. E-Jurnal. Vol 2 ISSN : 2337-3253 hal 7. http://ntb.bkkbn.go.id/rubrik/ 691/ (sitasi 19 Agustus 2015).

Hartini R., (2014). Perilaku Anak dalam Pola Asuh Kakek/Nenek (Studi Kasus di Kampung Kota Rawang Nagari Lakitan Timur Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan).

Jurnal Pendidikan. http://localhust.uc fly.com:8010/reform...google

.co.id (Sitasi 19 Agustus 2015)

Heriana C., Heri Hermansyah, Solihati, (2009). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kehamilan Pranikah di Kalangan Pelajar di Desa Setianagara Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan Tahun 2008. STIKES Kuningan, hal 1-8. www.stikku.ac.id/PKM-Al- 10-STIKKU-Indrayani- Faktor-faktor-yang- Berhubungan-Kehamilan- Pranikah.pdf (sitasi 1 Oktober 2014).

IDAI,(2002).TumbuhKembangAna

kdanRemaja.Jakarta : Sagung Seto, p 35-55.

Jannah F., (2012). Pernikahan Dini dan Implikasinya terhadap Kehidupan Keluarga pada Masyarakat Madura (Perspektif Hukum dan Gender). Egalita. Ejournal UIN Malang. Vol.7, No.1. http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/egalit a/article/view/2113/pdf (sitasi 1 Oktober 2013).

Kamal M., (2012). Decline in Child Marriage and Changes in Its Effect on Reproductive Outcomes in Bangladesh. J Health Popul Nutr. Sep 2012; 30(3): 317– 330. http://www.ncbi.nlm.nih. gov/pmc/articles/PMC348994 8/ (sitasi 29 September 2014).

Kumalasari I., dan Iwan A., (2013).

Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika, hlm 1-50.

Kusumawati, N. S., (2013). Rumah

Remaja Sebagai Model

Pemberdayaan Kesehatan

Reproduksi Remaja. Jurnal

Promkes,Vol. 1, No. 2

Desember 2013: 153–163

Landung J., Thaha R., Abdullah A.,

(2009). Studi Kasus

Kebiasaan pernikahan usia

dini pada masyarakat

kecamatan Sanggalangi

Kabupaten Tana Toraja.

Jurnal MKMI. Vol 5, No 4,

hal 89-

http://repository.unhas.ac.i d/bitstream/handle/12345678 9/2971/MKMI%20vol%205 %20pernikahan%20usia%20d ini.pdf?sequence=2(sitasi 30 September 2013).

Laporan Kabupaten/ Kota, (2013).

Laporan Usia Kawin

Pertama Penduduk Wanita

Seluruh Jawa Timur.

Surabaya : BKKBN.

Laporan Bagian Kesiswaan, (2014).

Buku Laporan siswa SMAN 1

Arjasa. Sumenep.

Lucin Y., (2013). Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Tentang Seks Pranikah terhadap Pemanfaatan Pusat Informasi Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) pada Remaja di Kota Palangka Raya. Jurnal Forum Kesehatan,Volume III, Nomor 6, Agustus 2013, ISSN 2087-9105, hlm 59-64.

Maryati I., Asrori, Donatianus, (2011). Pola Asuh Orang Tua terhadap Perilaku Sosial Anak Remaja di Desa Arang Limbung kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya.

Jurnal. http://jurnal.untan.ac.id/.../pdf (Sitasi 19 Agustus 2015).

Maolinda N., Aat S., Ida M., (2012). Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Siswa terhadap Pendidikan Kesehatan reproduksi Remaja di SMAN 1 Margahayu. Fakultas Ilmu

Keperawatan Universitas

Padjadjaran.

Muflih, (2014). Pengetahuan Kesehatan Reproduksi berhubungan dengan

Kepercayaan Diri Remaja untuk Menghindari Seks Bebas.Jurnal Keperawatan,

Volume 5, Nomor 1, Januari 2014, hal 23– 30. http://ejournal.umm.ac.id/i ndex.php/keperawatan/article /viewFile/1857/1961_umm_s cientific_journal.pdf (sitasi 17 Februari 2015).

Notoatmodjo S., (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta, hlm 22-33.

Nunung dan Firman, (2013). Hubungan Persepsi dengan Peranan Siswa dalam Pelaksanaan Program Kegiatan Pusat Informasi Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja di SMPN 2 Pariaman.Jurnal Ilmiah Konseling, Volume 2, Nomor 1, Januari 2013, hlm 213-219. http://ejournal.unp.ac.id/index

.php/konselor (sitasi 30 September 2014).

PIK-R Kompas, (2013). Pernikahan Dini dan Peran Penting PIK Remaja dalam Menanggulanginya. http://pikr kompas.blogspot.com/2013/0 9/pernikahan-dini-dan-peran- pik-r-dalam.html (sitasi 17 Februari 2015).

PIK-R fress sido luhur, (2013).

Sistem Reproduksi

Wanita. https://fresssidoluhur. wordpress.com/2013/02/10/si stem-reproduksi-wanita/ (sitasi 17 Februari 2015).

Pinem S., (2009). Kesehatan

Reproduksi dan Kontrasepsi.

Jakarta : Trans Info Media.

Rafidah, Ova Emilia, Budi Wahyuni, (2009). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pernikahan Usia Dini di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah.Berita Kedokteran Masyarakat, Vol 25, No 2, Juni 2009, hlm 51-58. http://download.portalgaruda. org/article.php?article=14686 6&val=5017&title=Faktor Faktor%20yang%20Berhubu ngan%20dengan%20Pernikah an%20Usia%20Dini%20di% 20Kabupaten%20Purworejo %20Jawa%20Tengah (sitasi 22 Desember 2014).

Rahmadani Nita., (2014). Alat Reproduksi Wanita. http://nita- rahmadani.blogspot.com/201 4/01/anatomi-dan-fisiologi- sistem-reproduksi.html (sitasi 17 Februari 2015).

Rohan H., dan Sandu S., (2013).

Buku Ajar Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Nuha Medika, hlm 17-122.

Salisa, A., (2010). Perilaku Seks Pranikah di Kalangan Remaja. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

http://core.ac.uk/download/pd f/16508756.pdf (sitasi 20 April 2015).

Sari, A.W, (2007). Peran Peer Educatordalam Pencegahan HIV dan AIDS

di SMA. Sripsi.Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. http://epsfferints.u nika.ac.id/1528/1/03.40.0225 _Woro_Apriliana_Sari.pdf (sitasi 3 April 2015).

SDKI, 2013. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012 Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta : BPS

Wulandari, 2014. Pengaruh Terpaan Iklan BKKBN Terhadap Persepsi Mahasiswa Tentang Menikah Muda. EJournal llmu Komunikasi, 2014, 2 (3), ISSN 0000-0000, hlm 53-67. http://ejournal.ilkom.fisip- unmul.ac.id/site/wp- content/uploads/2014/09/01_f ormat_artikel_ejournal_mulai _hlm_ganjil%20debby%20% 2809-01-14-02-22- 52%29.pdf (sitasi 22 Desember 2014)

Published
2016-04-15