HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN SOSIALISASI PADA KLIEN ISOLASI SOSIAL DI PUSKESMAS MARTAPURA 2 TAHUN 2016

  • Lia Listiqamah Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
  • Syarniah Syarniah
  • Yeni Mulyani
Keywords: DUKUNGAN SOSIAL, KEMAMPUAN SOSIALISASI.

Abstract

Kesehatan jiwa akan mempengaruhi produktivitas dan kualitas kesehatan perorangan maupun masyarakat. Salah satu masalah kesehatan jiwa yang berdampak serius adalah isolasi sosial. Adanya dukungan dari masyarakat disekitar klien isolasi sosial sangat diperlukan untuk kesembuhan klien isolasi sosial. dengan adanya dukungan diharapkan klien isolasi sosial mampu meningkatkan kemampuan sosialisasi dengan orang lain. Sekitar 72% klien gangguan jiwa yang mengalami isolasi sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan dukungan sosial dengan kemampuan sosialisasi pada klien isolasi sosial di Puskesmas Martapura 2 tahun 2016.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah klien isolasi sosial. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 48 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Data yang digunakan berasal dari kuesioner penelitian. Analisis data dengan uji statistik Chi-Square.

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan kemampuan sosialisasi pada klien isolasi sosial di wilayah kerja Puskesmas Martapura 2 tahun 2016, ρ = 0,031 ; α = 0,05

Puskesmas diharapkan dapat memberikan pelayanan yang intensif secara optimal khususnya kepada klien isolasi sosial berupa penyuluhan kepada masyarakat dan cara perawatan isolasi sosial kepada klien isolasi sosial agar klien isolasi sosial mampu bersosialisasi dengan baik kepada masyarakat

References

1. Ancok, Djamaludin dan Fuad Nashori Suroso. (2001). Psikologi Islam.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
2. Alimul, H. 2007. Riset dan Teknik Penulisan Ilmiah. Salemba Medika. Jakarta.Edisi Pertama
3. Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta
4. Badrujaman, dan Hidayat. (2010) Cara Mudah Penelian Tindakan Kelas untuk Guru Pelajaran dan Guru Kelas. Jakarta : Trans Info Media
5. Baron, Robert A. & Donn Byrne (2000). Social Psychology (9th edition). USA:Allyn & Bacon.
6. Bhisma Murti, 2003. Prinsip dan metode riset epidemiologi. Edisi Kedua, Jilid Pertama. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
7. Budiati, Atik C. 2009. Sosiologi Kontekstual. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
8. Chaplin, J. P. (1999). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada
9. Departemen Kesehatan RI. (1997). Buku Panduan Manajemen Penyuluhan
10. Kesehatan Masyarakat Tingkat Propinsi. Jakarta: Depkes RI
11. Departemen Kesehatan RI (2005). Rencana Strategi Departemen Kesehatan. Jakarta : Depkes RI
12. Di Matteo, M. R. (1991). The Psychology of Health, Illness, and Medical care. Pasific Grove, California: Brooks / Cole Publishing Company
13. Friedman, M.M. (2003) Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktik. Alih bahasa Jakarta:EGC
14. Hawari.(2001). Pendekatan Holistic pada Gangguan Jiwa Skizofrenia.FKUI:Jakarta
15. Herawati, T dan R. Setiamihardja, 2000. Pemuliaan Tanaman Lanjutan. Program Pengembangan Kemampuan Peneliti Tingkat S1 Non Pemuliaan Dalam Ilmu Dan Teknologi Pemuliaan. Universitas Padjadjaran, Bandung.
16. Kaplan, H.I., Sadock, B.J., and Grebb, J.A., (2010). Sinopsis Psikiatri : Ilmu
17. Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Jilid Dua. Editor : Dr. I. Made Wiguna S. Jakarta : Bina Rupa Aksara
18. Maramis, W.F. (1994). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press.
19. Maslim. R., (2002). Gejala Depresi, Diagnosa Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas Dari PPDGJ-III. Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya
20. Notoatmodjo. S.2003.Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta
21. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta
22. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
23. Nugroho, W. (2000). Kepeawatan lanjut usia. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
24. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. 2007.
25. Nyumrah S. (2013) Peningkatan Kemampuan Interaksi Sosial (Kognitif, Afektif dan Perilaku) melalui Peneratapan Terapi Kognitif di RSJ Dr.Amino Gondohutomo Semarang. Keperawatan Jiwa http://pmb.stikestelogorejo.ac.id
26. Pramujiwati, Desi., Keliat, A. dan Wardani, I. 2013. Pemberdayaan Keluarga Dan Kader Kesehatan Jiwa Dalam Penanganan Pasien Harga Diri Rendah
27. Kronik Dengan Pendekatan Model Precede L. Green Di Rw 06, 07 Dan 10 Tanah Baru Bogor Utara. Jurnal Keperawatan Jiwa, Vol 1, No.2
28. Rawlins, R.P & Heacock, P.E (1988). Clinical Manual of Psychiatric Nursing, Edisi 1th, The C.V Mosby Company, Toronto
29. Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia
30. Sarafino, Edward. P, 2002. Health Psychology Biopsychological Interaction. 2nd ed.New John Wiley and Sons Inc.
31. Soekanto, Soerjono. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
32. Sujono R. (2005) Kepuasan Kerja Perawat yang Profesional. http://irc-kmpk-ugm.ac.id diakses tanggal 22 Juni 2016
33. Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
34. Stuart GW Sundeen, 1995, Principle and practice of Psychiatric Nursing, Mosby Year Book, St. Louis
35. Wardhani, Y.F, dkk (2011) Model Eliminasi Pasung, Laporan Penelitian 2011 Surabaya: Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
36. Wibowo. 2013. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers
37. Wong, Donna L. (2003). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC
38. Yosep, Iyus. (2007). Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama
39. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013. Jakarta.
Published
2018-06-12