Intermitent Feeding Efektif Menurunkan Volume Residu Lambung pada Pasien yang Terpasang Nasogastric Tube

  • Ni Made Eva Nuastrini Efektifitas Pemberian Nutrisi Enteral Dengan Menggunakan Metode Intermiten Feeding Terhadap Volume Residu Lambung Pada Pasien Yang Terpasang Nasogastric Tube Di Ruang RS X Denpasar
  • IGA Sherlyna Prihandhani
  • A A Kompiang Ngurah Darmawan
Keywords: intermittent feeding, bolus feeding, volume residu lambung.

Abstract

Nutrisi memegang peranan penting pada perawatan pasien dengan penyakit kritis karena akan mempengaruhi sistem imunitas, kardiovaskuler, dan respirasi, sehingga risiko terjadinya infeksi meningkat, penyembuhan luka melambat dan lama hari rawat memanjang. Tujuan penelitian ini Mengetahui efektifitas pemberian nutrisi enteral dengan metode intermittent feeding terhadap volume residu lambung pada pasien yang terpasang nasogastric tube di ruang intensif RS X Denpasar. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini quasi experiment dengan pendekatan one group pre test post test with control group. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini Purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 20 orang, yang dibagi menjadi 2 kelompok eksperimen yaitu kelompok intermittent feeding dan kelompok bolus feeding, masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang. Tehnik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah T dependent. Hasil uji statistic Independent Sample T-Tes diperoleh nilai P value 0,001 artinya terdapat metode intermittent feeding lebih efektif menurunkan volume residu lambung dibandingkan dengan metode bolus feeding di ruang intensif RSU X Denpasar. Diharapkan RS dapat menerapkan metode pemberian nutrisi intermittent feeding menjadi pilihan dalam pemberian nutriasi enteral khususnya pada pasien kritis.

References

Arini, N. L. L. (2016). Efektifitas Pemberian Nutrisi Enteral Metodeintermittent Feeding Dan Bolus Feeding Terhadap Volume Residu Lambung Pada Pasien Kritis Yang Terpasang Nasogastric Tube.

Ariono, C. (2015). Nutrisi Enteral.

Doig S.Gordon. (2013). Early Enteral Nutrition In Critical Illness : clinical evidence and pathophysiological Rationale. Australia: Northern Clinical.

Guyton, H. &. (2010). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Hariwibowo Setyo, F. (2018). Pengaruh Pemberian Nutrisi Enteral Kontinyu Dibandingkan Dengan Bolus Terhadap Skor Apache Ii Dan Length Of Stay Pada Pasien Geriatri Dengan Sepsis Di Ruang Perawatan Intensif Rsud Dr.Moewardi. Diambil dari https://docplayer.info/164817582-Pengaruh-pemberian-nutrisi-enteral-kontinyu-dibandingkan-dengan-bolus-terhadap-skor-apache-ii-dan-length-of-stay.html

Hasir, J., Ahmad, M. R., Arif, S. K., & Seweng, A. (2014). Pengaruh pemberian nutrisi enteral intermitten terhadap kadar gula darah sewaktu pada pasien cedera otak berat pascabedah. JST Kesehatan, 4(1), 78–86.

Laur Celia. (2017). Changing nutrition care practices in hospital: A thematic analysis of hospital staff perspectives. BMC Health Services Research,. Diambil dari https://bmchealthservres.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12913-017-2409-7

Munaroh, S. W. (2012). Efektivitas Pemberian Nutrisi Enteral Metode Intermitten Feeding Dan Gravity Drip Terhadap Volume Residu Lambung Pada Pasien Kritis Di RSUD Kebumen. Diambil dari https://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id/index.php/JIKK/article/view/77

Rehatta, M. (2019). Anestesiologi dan Therapi Intensif (I). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Setianingsih, & Anna, A. (2014). Perbandingan Enteral Dan Parenteral Nutrisi Pada Pasien Kritis. Prosiding Seminar Nasional & Internasional, 0. Diambil dari https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/1230

Published
2021-12-30