A Scoping Review Intervensi Non Farmakologi Untuk Mengatasi Gangguan Penciuman: A Scoping Review
Abstract
Gangguan indera penciuman dapat terjadi akibat terganggunya saraf kranial olfactory. Akibat ketidakmampuan saraf kranial olfactory mengenali bau, dapat berpengaruh buruk pada penderita yang mengalami gangguan indera penciuman karena tidak mampu mendeteksi adanya bahaya seperti bau api, kebocoran gas, makanan busuk mempengaruhi selera makan, mempengaruhi psikis dan kualitas hidup. Maka dari itu penting untuk mengetahui berbagai jeni intervensi non-farmakologis yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan penciuman. Tujuan dari scoping review ini adalah untuk memetakan evidence terkait intervensi non-farmakologis pada gangguan penciumman. Metode penelitian yang digunakan adalah scoping review dengan menggunakan artikel yang bersumber dari CINAHL, PubMed, dan Ebscohost dalam kurun waktu 2011 – 2021 dengan menggunakan pendekatan PRISMA. Hasil pencarian literatur kemudian ditelaah, dibandingkan, disusun secara sistematis dan dibahas. Jenis intervensi yang dapat digunakan untuk membantu meningkatkan fungsi penciuman antara lain olfactory training, pemberian sodiumm citrate, terapi PAP, mengunyah permen karet. Sehingga perawat dapat mengimplementasikan intervensi non-farmakologis untuk mengatasi masalah gangguan penciuman seperti hiposmia dan anosmia.
Copyright article owned by Jurnal Citra Keperawatan