PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP PENINGKATAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI WISMA LANSIA†HARAPAN ASRI†BANYUMANIK SEMARANG
Abstract
Senam otak atau brain gym adalah serangkaian latihan berbasis gerakan tubuh sederhana. Gerakan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kebugaran fisik secara umum, merangsang otak kiri dan dan kanan, meringankan atau merelaksasi belakang otak dan bagian depan otak, merangsang system yang terkait dengan perasaan/emosional yaitu otak tengah serta otak besar (dimensi pemusatan). Perubahan fungsi kognitif lansia (orientasi, registrasi, atensi dan memori) dapat teratasi dengan intervensi brain gym, melakukan gerakan olahraga atau latihan fisik. Seseorang bukannya tidakmau bergerak karena tua, tapi menjadi tua karena tidak mau bergerak. Design penelitian ini adalah quasy experimental. Rancangan penelitian ini menggunakan pre dan post test without control design.Sampel penelitian ini adalah total sampling Lansia yang berada di Wisma Lansia “Harapan Asri “ Kota Semarang sebanyak 50 orang adapun yang memenuhi syarat penelitian ini 34 orang.
Hasil penelitian: Karakteristik subjek penelitian yang meliputi umur, tingkat pendidikan Karakteristik Lansia yang Melakukan Senam Vitalisasi Otak dan
Senam Lansia Berdasarkan Usia menunjukkan bahwa sebagian (44 %) lansia yang mengikuti senam otak berusia 71-80 tahun, 29 % berusia 60 – 70 tahun, 23 % lansia berusia 81 – 90 tahun dan hanya 4 % lansia yang berusia 91 – 100 tahun.Latar belakang pendidikan responden lansia yang menjadi objek penelitian yang terbanyak adalah Sekolah Menengah Pertama yaitu sebesar 38 % sedangkan responden dengan latar belakang pendidikan yang terendah adalah lulus SD sebanyak 12%. lansia sebelum mendapatkan perlakuan senam otak dengan hasil signifikansi 002 sedangkan lansia setelah mendapatkan perlakuan senam otak dengan hasil signifikansi 000. Â
Sedangkan hasil uji dengan menggunakan wilcoxon, lansia sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan senam otak didapatkan hasil signifikansi 000.Hasil uji menggunakan T-Test pada lansia sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan senam otak didapatkan hasil signifikansi 000 .
Â
Kata kunci : Senam otak, Fungsi Kognitif
References
a. Zulsita, Armi, (2011), Gambaran Kognitif pada lansia, online, http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/2157, diakses pada tanggal 4 Agustus 2013.
Ali Jeco (2008), Psikologi pada Lansia, www.bang blog.Com.29 November 2009
Dennison, Paul E dan Dennison, Gail E. 2002. Brain gym teacher’s edition revised. Jakarta;PT. Grasindo.
Markam, S., Mayza, A., Pujiastuti, H., Erdat, M. S., Suwardhana, Solichien, A.2006. Latihan Vitalisasi Otak. Jakarta: Grasindo.
Muhamad. (2010). Artikel evaluasi reumatoid pada lansia. (online) http://muhamad.wordpress.com/2007/12/19/review-evaluasi-program/ diakses tanggal 30 juli 2013.
Nugroho, wahjudi (2000), Keperawatan Gerontik Edisi 2, Jakarta, EGC.
Nursalam (2008), Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan Edisi 2. Jakarta, salemba Medika.
Purnomo Agung, penilaian status kognitif pada lansia revisi 2.2, online, diakses pada tanggal 4 September 2013.
Copyright article owned by Jurnal Citra Keperawatan