PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP TERAPI KOMPLEMENTER DALAM PENANGANAN DEMAM PADA BALITA DI DESA TABUDARAT HILIR KEC. LAS KAB. HST
Abstract
Orang tua yang cemas akan menimbulkan beberapa tindakan yang berlebihan dalam penanganan demam secara medis. Orang tua juga tidak jarang membawa anaknya ke tukang pijat tradisional saat anaknya demam. Pijat tradisional adalah salah satu terapi komplementer yang sering digunakan untuk meredakan demam.
Penelitian ini bertujuan mengetahui persepsi orang tua, jenis terapi komplementer dan terapi lainnya yang sering digunakan orang tua dalam penanganan demam di Desa Tabudarat Hilir Kec. LAS Kab. HST. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan jenis penelitian deskriftif. Sampel penelitian ini adalah orang tua yang memiliki balita dengan jumlah 58 orang tua menggunakan teknik simple random sampling.
Hasil penelitian terlihat bahwa seluruh orang tua menyatakan bahwa persepsi terhadap terapi komplementer positif dan jenis terapi komplementer yang sering dilakukan adalah pijat tradisional sebanyak 58 orang (100%). Disamping terapi komplementer, orang tua juga menggunakan terapi lainnya dalam penanganan demam seperti membeli obat sendiri diwarung sebanyak 51 orang (87,9%).
Peran orang tua sangat berpengaruh termasuk dalam penanganan demam yang dialami balitanya dengan tepat, menggunakan terapi komplementer yang berdampak baik untuk balita dan tidak menimbulkan resiko yang berbahayaReferences
_______. (2007) Permenkes RI, Nomor 1109/Menkes/Per/2007 Tentang Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer-Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Di akses 10 Januari 2016 di http://gizikia.depkes.go.id
Agoes. 1992. Pengertian dan Klasifikasi Pengobatan Komplementer. Di akses 10 Januari 2016 di http://gmtcenter.pdf
Andriana, D. 2013. Terapi Komplementer Dalam Keperawaatan Komunitas. Di akses 18 Januari 2016 di http://materi-keperawatankomunitas./2013/terapi-komplementer-dalam-keperawatan.html
Anonim. (2013). RISKESDAS. Diakses tanggal 2 Januari 2016 di https://drive.google.com/file/pdf.html kkk
Barder. 2007. Pengertian, Teknik, dan Manfaat Massage “Pijatâ€. Di akses 16 Februari 2016 di http://sawfadise.massage-pijat.html
Bonadio W. Incidence of serious bacterial infections in afebrile neonates with a history of fever. Ped Inf Dis J. 1987; 6: 911-5.
Clinical Pediatrics. 1985; 24: 120.
Dewi, N.(2012). Manfaat pijat bagi kesehatan anak. Di akses 18 Februari 2016 di http://kompasiana/drnarulitadewi/manfaat-luar-biasa-pijat-bagi-bayi-anak-dan-remaja.html
Effendy, Nasrul. 2004. Dasar – Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC
Faris, 2012. Memahami Demam dengan Lebih Baik. In : Klinik keluarga Sehat. Diakses 20 Maret 2016 di http://klinikkeluargasehat.com/2009/03/23/demam.pdf
Fischer H, Moore K, Roaman RR. Can mothers of infants read thermometer?.
Hidayat, A. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakara: Salemba Medika
Ihsan. 2003. Pengaruh Pendidikan dan Pendapatan Orang tua Tehadap Sikap dan Prestasi Belajar Siswa. Di akses 28 Maret 2016 di https://www.academia.edu k
Ismoedijanto. Demam pada anak. 2000. Available from: http://www.idai.or.id/saripediatri/cariisi/viewfulltext.asp?ID=146 Diakses pada 14 April 2016
Kaplan. 2006. Pengertian Pijat Definisi Massage, Manfaat, Faktor, Pertimbangan, Kontraindikasi Terhadap Hipertensi. Di akses 12 Januari 2016 di http://landasanteori.com/2015/09/pengertian-pijit-definisi-massage.html
Lau AS, Uba A, Lehman D. Infectious disease. In: Rudoplh’s fundamental of pediatrics. 2nd ed. New York: McGraw-Hill. 2002; 312-4
Lubis MB (2009). Demam pada Bayi Baru Lahir. In : Ragam Pediatrik praktis. Diakses 20 Maret 2016 di http://saripediatri.emergency/viewfulltext.ac.id management. 2nd ed. Philadelphia: Lippincott-Raven Publisher. 1997: 351-61
Miftah Toha, 2003. Perilaku Organisasi Konsep Dasar & Aplikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Notoadmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta kk
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Potter & Perry. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan; konsep. Proses dan praktik Edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGC
Price, S. (1997). Aromaterapi bagi profesi kesehatan. Jakarta: EGC.
Riandita, 2012. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Demam dengan Pengelolaan Demam pada Anak. Diakses 14 April 2016 di http://etheses.uin-malang.ac.id.pdf
Schmitt BD. Fever in childhood. Pediatrics. 1984; 74: 929-36.
Soedjatmiko. Penanganan demam pada anaka secara professional. In: Pendidikan kedokteran berkelanjutang ilmu kesehatan anak XLVII. 1st ed.
Sunaryo, 2014. Psikologi Keperawatan Edisi 2. Jakarta : EGC mm
Victor N, Vinci RJ, Lovejoy FH. Fever in Children. Pediatr Rev. 1994; 15:127-34. Waidi, 2006 The Art Of Re- Engineering Your Mine For Success. Jakarta: Gramedia
Waidi, 2006 The Art Of Re-Engineering Yout Mine For Succes. Jakarta: Gramedia
Widyatuti. (2008). Terapi Komplementer Dalam Keperawatan. Diakses tanggal 2 Januari 2016 di http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/200 kkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Wong, 2004. Gambaran Perilaku Ibu Dalam Penanganan Demam Pada Anak Di Desa Seren Kecamatan Gerbang Purworejo. Di akses 8 Januari 2016 di http://opac.say.ac.id/549/1/naskah%20publikasi.pdf
Copyright article owned by Jurnal Citra Keperawatan