GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DALAM MENCEGAH KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA DI POLIKLINIK JIWA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SAMBANG LIHUM BANJARMASIN

  • Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jur.Keperawatan
  • Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jur.Keperawatan
Keywords: Dukungan sosial keluarga, Kekambuhan, Pasien Jiwa

Abstract

Di zaman era globalisasi ini banyak sekali masyarakat yang mengalami gangguan jiwa dan biasanya pasien yang telah mengalami gangguan jiwa sering mengalami kekambuhan. Dukungan sosial yang diberikan keluarga terhadap penderita skizofrenia menjadi hal penting dalam proses penyembuhan penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan sosial keluarga dalam mencegah kekambuhan pasien skizofrenia di poliklinik jiwa rumah sakit jiwa daerah Sambang Lihum Banjarmasin.

Penelitian ini menggunakanmetode deskriptif dengan pendekatan cross sectional, menggunakan teknik pengambilan sample Purposive Samplingdengan metode analisa data rata-rata pada setiap dukungan keluarga, variabel pada penelitian ini adalah variabel mandiri yaitu dukungan sosial keluarga dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dari Deni Suwardiman yang merupakan hasil pengembangan dari teori Friedman, kepada 110 orang dari keluarga penderita skizofrenia.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan dukungan social keluarga pada pasien skizofrenia masuk dalam kategori cukup yaitu sebanyak 52 responden (47,2%). Hal ini berarti belum maksimalnya pemberian dukungan sosial dalam perawatan penderita skizofrenia meliputi dukungan emosional 42,7%, dukungan informasi 39,1%, dukungan instrumental 49,1%, dukungan penilaian 61,8% dan 44,6% responden memberikan dukungan sosial dalam perawatan penderita skizofrenia dengan baik.

Hal ini menunjukan bahwa umumnya dukungan sosial keluarga yang diberikan keluarga pasien skizofrenia adalah cukup, hasil tersebut menunjukkan belum maksimalnya fungsi keluarga klien skizofrenia terutama fungsi afektif sebagai fungsi internal keluarga untuk memenuhi kebutuhan fisikososial anggota keluarga. Rekomendasi hasil penelitian kepada rumah sakit dan tenaga perawat agar meningkatkan lagi pelaksanaan pelayanan kesehatan kepada keluarga

References

Antosokhi, A. Antinina, dan Yohanes (2005). Relasi dengan diri sendiri , PT Gramedia, Jakarta.

Arikunto,S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi V. Rineka Cipta: Jakarta

Arikunto, S (2006): Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, Edisi ke tiga, Rineka Cipta: Jakarta

Astuti, (2005). Kesiapan Keluarga dalam menerima pasien pulang ke rumah dengan gangguan jiwa di Rumah Sakit Grhasia Propinsi DaerahIstimewa Yogyakarta. Skripsi strata satu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Baron, R.A. dan J. Greenberg. (2007). Behavior in Organization Understanding and Managing The Human Side of Work. 5th Edition. Prentice Hall: New Jersey

Baylon, S.G dan Maglaya, AS., (1998). Family Health Nursing: The proses. UP Collegeon Nursing Diliman: Philippines

Burns, R. B. (1993). Konsep Diri: teori, pengukuran, perkembangan dan perilaku. Arcan: Jakarta.

Chandra, O. (2005). Hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan pada anak usia sekolah saat dirawat di bangsal RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta.Skripsi stratasatu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Dempsey., A. D & Dempsey., P,A., (2002). Riset Keperawatan, EGC. Jakarta.

Depkes RI. (2013). Prevalensi gangguan jiwa di indonesia. Diakses tanggal 3 Januari 2016. Dari http://www.depkes.go.id/arsip/ 062001/ keg-5.htm

Depkes RI (2007). Visi misi pembangunan kesehatan. Diakses tanggal 10 Desember 2015. Dari http://www.depkes.go.id. PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Direja, J.L, J.M. Ivancevich, dan J.H. Donelly. (2011). Organization and Behavior, Structure,Processes. 8th Edition. Boston: IRWIN.

Effendy, N. (1998). Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat. Edisi 2 Jakarta ; EGC.

Eniarti, Herawati, dkk, (2012). Proses Keperawatan Jiwa , Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Farida, R. (2010). Keperawatan jiwa teori dan praktik, EGC. Jakarta

Friedman, M. (2003). Family nursing: research, theory and practice . 5th ed. Prentice Hall. New Jersey.

Friedman, M. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga: riset, teori dan prakek; alih bahasa, Achir Yani S. Hamid...[etl.]; editor edisi bahasa Indonesia, Estu Tiar, Ed 5. Jakarta; EGC.

Hidayat, N. (2004). Hubungan dukungan sosial keluarga dengan frekuensi kekambuhan klien skizofrenia di Rumah Sakit Grhasia Propinsi DIY. Skripsi strata satu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Hiwari. (2007): Sehat Mental, diakses tanggal 25 September 2015 dari www.journal.unair.ac.id.

Indarjati, A. 2007.â€Stres Kerja dan Dukungan Sosialâ€. Jurnal Psikologi Kesehatan. Semarang: UNIKA Soegijapranata.

Irmansyah. 2003. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Prenhallindo.

Kaplan, H.I., & Sadock, B.J. (2005). Comprehensive textbook of psychiatry . Philadelpia: Lipincot Wilkins.

Davison,Grebb. A., (2010).Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Khusus. Jilid Dua. Jakarta: EGC.

Keliat, B., A. (2009). Peran serta keluarga dalam perawatan klien gangguan jiwa. Jakarta: EGC.

Keliat, B.,A. (1999). Proses kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC.

Kreitner, R dan A. Kinicki. 2006. Organization Behavior. Arizona: McGraw.

Mansjoer, A, dkk. (2009). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Tiga. EGC: Jakarta

Maramis, WF. (2009). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Airlangga University Press: Surabaya

Maslim, R. 2007. Panduan Praktis penggunaan klinis obat psikotrapik. PT Nuh Jaya: Jakarta

Mubarak, S. 2010. Teori belajar dan pembelajaran. Ghalia Indonesia: Bogor

Nash, Dyane P. dan S.E. Schultz. (2005). Psychology and Work Today. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Nasir, Abdul. 2011. Dasar-dasar keperawatan jiwa pengantar dan teori. Salemba Medika: Jakarta

Published
2017-07-01