Mengurangi Resiko Kaki Diabetik pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2

  • Tini Tini Poltekkes Kemenkes Kaltim
  • Rizky Setiadi Poltekkes Kemenkes Kaltim
  • Nilam Noorma
Keywords: Diabetes melitus, Perawatan kaki, Resiko kaki diabetik

Abstract

Abstrak: Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang kejadiannya semakin meningkat dari tahun ketahun. Penyakit ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi pada organ tubuh, salah satunya resiko kaki diabetik. Setiap tahunnya 4 juta penduduk di dunia mengalami ulkus kaki yang bertendensi terhadap kejadian amputasi. Perawatan kaki yang tidak rutin merupakan faktor resiko terbesar terjadinya ulkus diabetik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan perawatan kaki dengan resiko kaki diabetik pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Lempake Kota Samarinda. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan cross sectional sebanyak 70 responden. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling.  Variabel yang diukur meliputi variabel perawatan kaki dan variabel resiko kaki diabetik. Instrumen yang digunakan meliputi kuesioner Nottingham Assesment of Functional Foot Care (NAFF) dan Screening Tools Inlow’s 60 second diabetic foot. Analisis korelasi menggunakan uji statistik sperman rho untuk melihat kemaknaan hubungan dari dua variabel dengan taraf signifikansi 95%. Hasil penelitian diperoleh kegiatan perawatan kaki berada pada nilai rata-rata 37,74±5,14 dan resiko kaki diabetik 7,07±3,10. Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara perawatan kaki dengan resiko kaki diabetik. Mengingat perawatan kaki merupakan salah satu faktor resiko yang dapat dilakukan untuk mencegah kaki diabetik. Sehingga dipandang perlu diaplikasikan dalam perawatan kesehatan masyarakat melalui pengembangan model keperawatan komunitas.

References

Ariyanti, Yetti K & Nasution Y. (2012). Hubungan Perawatan Kaki Dengan Resiko Ulkus Kaki Diabetes di RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Thesis. Universitas Indonesia.

International Diabetes Federation. (2013). IDF Diabetes Atlas. Brussels, Belgium; International Diabetes Federation.

Murphy CA., Laforet K., Da Rosa P., Tabamo F & Woodbury Mg. (2012). Reliability and predictive validity of inlow”s 60-second diabetic foot screen tool. Advances In Skin & Waound Care. 25:261-6.

Notoadmodjo, S. (2010). Ilmu perilaku kesehatan Jakarta: Rineka Cipta.

Purwanti OS., Yetti K., Herawati T. (2013). Analisis Faktor-Faktor Resiko Terjadi Ulkus Kaki pada Pasien Diabetes Melitus di RSUD. Dr. Moewardi. Thesis. Universitas Indonesia. Jakarta.

Pusdatin Kemenkes RI. (2014). Situasi dan Analisis Diabetes.Jakarta.

Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI. Jakarta.

Saurabh, S., Sarkar, S., Selvaraj, K., Kar, S., Kumar, S., & Roy, G. (2014). Effectiveness of foot care education among people with type 2 diabetes in rural puducherry, india. Indian Journal of Endocrinology and Metabolism,18(1), 106-110. doi: http://dx.doi.org/10.4103/2230-8210.126587

Sriyani KA., Wasalathanthri S., Hettiarachchi P & Prathapan S. (2013). Predictors of diabetic foot and leg ulcers in a developing country with a rapid increase in the prevalence of diabetes melitus. PLoS One. Doi: 10.1371/journal.pone.0080856.

Tini, Noorma & Setiadi. (2017). Hubungan Perawatan Diri dengan Resiko Kaki Diabetik. Jurnal Husada Mahakam.

Windasari. (2014). Pendidikan kesehatan dalam meningkatkan kepatuhan merawat kaki pada pasien diabetes melitus tipe 2. Thesis. Universitas Muhamadiyah Yogyakarta.

Yoyoh, I., Mutaqqijn, I., Nurjanah. (2016). Hubungan Perawatan Kaki Dengan Risiko Ulkus Kaki

Diabetes Di Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tanggerang. JKTF. Edisi No. 2.

Published
2019-06-17